Bulan Sya'ban |
Rasa syukur tak terhingga mari senantiasa kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan memberikan kesempatan dan umur, sehingga tepat pada hari ini, Jumat 4 Maret 2022, kita bisa memasuki bulan Sya’ban 1443 H. Bulan mulia yang berada di antara Bulan Rajab dan Bulan Ramadhan. Seraya terus berdoa memohon kepada Allah SWT agar memberikan keberkahan di kedua bulan tersebut (Rajab dan Sya’ban), dan menyampaikan kita pada bulan Suci Ramadhan.
اللهم بارك لنا فى رجب
و شعبان و بلغنا رمضان
Bulan Sya’ban merupakan bulan mulia. Jika para ulama
mengistilahkan bulan Rajab sebagai bulan Istighfar, bulan menanam, maka bulan
ini, bulan Sya’ban, disebut sebagai bulan shalawat dan bulan al-Quran, bulan
menyiram.
Selayaknya orang menanam tumbuhan, maka menyiraminya adalah
kegiatan yang sangat penting, sehingga pada waktunya akan memanen hasil.
Maka pada bulan Ramadhan nanti, setelah kita menanam kebaikan
di Bulan Rajab dan menyirami segala kebaikan tersebut di bulan Sya’ban, kita
akan memanen hasilnya.
Sebagai bulan mulia, Sya’ban memiliki banyak keutamaan. Namun
demikian, wanti-wanti yang Nabi saw. berikan, bulan ini banyak dilupakan oleh
umat muslim. Padahal, bulan ini merupakan bulan diangkat dan disetorkan amal
tahunan kita kepada Allah SWT.
Nabi saw. dalam hal ini memberikan tuntutan, untuk
memperbanyak puasa. Beliau bersabda
“قَالَ:
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ
يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ.”
“Sya’ban juga bulan diangkatnya amal perbuatan secara
umum (yang dilakukan selama setahun) ke suatu tempat di langit yang dimuliakan
oleh Allah Sang Pemilik alam semesta, dan aku senang jika amal perbuatanku
diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa”
Karenanya, karena kita mengaku sebagai umat Nabi Saw. dan
berharap diakui pula sebagai umatnya, salah satu amalan yg perlu kita contoh
adalah berpuasa sunnah di bulan ini.
Selain puasa sunnah, bulan ini merupakan bulan dimana ayat
perintah berselawat kepada Nabi saw. duturunkan oleh Allah SWT.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا
Tak perlu ragu bagaimana dan berapa besar jumlah imbalan
yang diterima bagi kita yang berselawat kepada Nabi saw. Sebab yang terpenting
adalah sebanyak apa kita menyampaikan salam tersebut?
Oleh karenanya, Syaikh Abdul Qadir Jailani, seorang sufi
kenamaan, menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak shalawat di bulan Sya’ban,
di samping bergegas bertobat dari kesalahan-kesalahan yang sudah lewat guna
menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih.
Lebih dari itu, para Sahabat Nabi saw. menyebut Bulan
Sya’ban sebagai bulan Al-Qur’an. Para sahabat Nabi tersebut, sebagaimana diceritakan
dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Ibn Rajab dari Anas bin Malik,
ketika Sya’ban datang, mereka bergegas untuk membaca Al-Qur’an.
كَانَ
اْلمُسْلِمُوْنَ اِذَا دَخَلَ شَعْبَانُ اِنْكَبُّوْا عَلَى المَصَاحِف فَقَرَأُوْهَا
“Kaum muslim ketika telah memasuki bulan Sya’ban, mereka
mengambil mushaf-mushafnya kemudian membacanya.”
Dengan demikian, mari kita luangkan waktu untuk meningkatkan
kedekatan kita kepada Allah, melalui kontemplasi, dzikir, selawat, istighfar,
puasa sunnah, membaca Alquran, dan amal kebaikan yang lainnya. Dan kita
berharap semoga kita semua termasuk orang-orang yang tidak menyia-nyiakan bulan
Sya’ban, meski di tengah kesibukan duniawi yang luar biasa.
Wallāhu a’lam
0 Comments
Posting Komentar